Jenis Bahan Tanam dan Praktik yang Tidak Diterima dalam Pertanian Organik

Jenis Bahan Tanam dan Praktik yang Tidak Diterima dalam Pertanian Organik
Types of planting material and practices not accepted in organic farming

Pertanian organik adalah tentang keberlanjutan, menjaga keanekaragaman hayati, dan mengikuti metode alami untuk menjaga kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman. Salah satu aturan penting dalam pertanian organik adalah tidak mengizinkan penggunaan bahan kimia sintetis, GMO, dan bahan non-alami lainnya. Nah, ketika kita berbicara tentang menanam sesuatu, aturan organik cukup ketat agar semua yang ditanam dengan cara ini benar-benar organik dari awal hingga akhir. Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis bahan tanam dan beberapa praktik yang tidak cocok dengan pertanian organik, serta memberi Anda penjelasan mengapa bahan-bahan ini tidak cocok dan bagaimana bahan-bahan tersebut dapat memengaruhi sistem pertanian organik.

Organisme Hasil Rekayasa Genetika (GMO)

Salah satu hal yang paling dilarang dalam pertanian organik adalah penggunaan GMO, atau organisme hasil rekayasa genetika. Jadi, pada dasarnya, tanaman GMO adalah tanaman yang telah direkayasa pada tingkat genetik menggunakan beberapa trik rekayasa canggih untuk membuatnya mengekspresikan sifat-sifat tertentu, seperti tahan terhadap hama atau toleran terhadap herbisida.

Mengapa GMO Tidak Diterima:

Dampak Lingkungan: GMO dapat menyebabkan konsekuensi lingkungan yang tidak diinginkan, seperti munculnya hama yang resistan dan kontaminasi tanaman non-GMO melalui penyerbukan silang.

Kesehatan Tanah: Kebanyakan orang akan mengaitkan tanaman GMO dengan penggunaan herbisida kimia yang berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan tanah dan mengurangi keanekaragaman hayati.

Kepercayaan Pelanggan: Banyak orang memilih produk organik untuk menghindari GMO, dan penggunaan benih GMO apa pun akan sepenuhnya merusak kepercayaan terhadap label organik.

Benih yang Dilapisi Bahan Kimia Buatan

Jadi, dalam pertanian konvensional, benih umumnya dilapisi dengan bahan kimia sintetis seperti fungisida, insektisida, atau herbisida untuk melindunginya dari hama dan penyakit. Namun, Anda tidak diperbolehkan menggunakan benih yang telah diolah tersebut dalam pertanian organik.

Mengapa Benih Sintetis Tidak Diterima:

Residu Kimia: Benih yang diolah dengan bahan kimia sintetis dapat membawa residu berbahaya ke dalam tanah, sehingga merusak filosofi pertanian organik yang berupaya menghindari segala bentuk input sintetis.

Mengontaminasi Tanah dan Air: Bahan kimia yang digunakan untuk mengolah benih dapat meresap ke dalam tanah dan air, berpotensi membahayakan mikroorganisme, serangga, dan satwa liar lainnya yang bermanfaat.

Kesehatan Tanaman: Pertanian organik berfokus pada pengembangan ketahanan alami pada tanaman melalui tanah dan keanekaragaman hayati yang sehat, alih-alih menggunakan perlindungan kimia yang mengganggu ekosistem alami.

Klon dan Tanaman Kultur Jaringan yang Diolah dengan Hormon Sintetis

Klon dan kultur jaringan menyediakan cara untuk membuat salinan tanaman yang persis sama, seringkali menggunakan hormon buatan untuk merangsang akar dan tunas. Meskipun teknik semacam itu cukup umum dalam pertanian konvensional, teknik tersebut dilarang dalam pertanian organik.

Mengapa klon dan tanaman kultur jaringan dengan hormon sintetis tidak diterima:

Input Sintetis: Pertanian organik tidak mengizinkan penggunaan bahan sintetis, misalnya, hormon yang digunakan dalam kultur jaringan. Orang-orang menganggap bahan kimia seperti ini palsu dan sama sekali tidak sesuai dengan konsep organik dalam bercocok tanam dan bereproduksi.

Kekhawatiran Keanekaragaman Hayati: Penggunaan klon mengurangi keragaman genetik, membuat tanaman sangat rentan terhadap hama dan penyakit. Pertanian organik berfokus pada peningkatan keragaman genetik untuk menciptakan ekosistem yang tangguh.

Stek dan Cangkok Tanaman yang Diperlakukan Secara Kimiawi

Sebagian besar pohon buah dan tanaman merambat, serta tanaman tahunan lainnya, diperbanyak menggunakan stek atau cangkok tanaman. Dalam pertanian konvensional, stek atau cangkok ini biasanya diberi perlakuan kimia untuk mencegah penyakit dan mendorong pertumbuhan. Namun, perlakuan semacam itu tidak diizinkan dalam pertanian organik.

Mengapa Stek dan Cangkok Tanaman yang Diperlakukan Secara Kimiawi Tidak Diterima:

Alternatif alami: Pertanian organik mendorong penggunaan alternatif alami, seperti stek yang tidak diolah atau diolah secara organik, untuk menghindari masuknya bahan kimia sintetis ke lingkungan.

Kesehatan Tanah dan Integritas Ekosistem: Bahan kimia yang mereka gunakan pada stek yang telah diolah akan mengganggu kesehatan tanah dan keseimbangan ekosistem di sekitarnya, yang secara langsung bertentangan dengan tujuan pertanian organik.

Residu: Stek dan cangkokan yang telah diolah dapat membawa residu kimia yang dapat bertahan di dalam tanah atau diserap oleh tanaman, yang pada akhirnya masuk ke dalam rantai makanan.

Benih dan Tanaman Non-Organik

Oleh karena itu, petani organik diharapkan untuk mendapatkan benih dan tanaman dari petani organik bersertifikat sedapat mungkin. Benih dan bibit non-organik hanya diperbolehkan dengan persyaratan yang ketat dan tidak boleh diolah dengan zat terlarang.

Mengapa Benih dan Bahan Tanam Non-Organik Umumnya Tidak Diterima:

Berpegang pada Standar Organik: Menggunakan benih non-organik dapat merusak integritas organik tanaman. Standar pertanian organik menekankan penggunaan benih yang diproduksi tanpa bahan kimia sintetis atau GMO.

Kontaminasi Tanah: Anda tahu, benih non-organik mungkin telah terkontaminasi pestisida, herbisida, atau bahan sintetis lainnya yang dapat mengotori tanah, yang sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip organik.

Pengecualian Terbatas: Anda hanya boleh menggunakan benih dan bahan tanam non-organik jika Anda tidak dapat menemukan benih organik yang tersedia di pasaran, dan benih dan bahan tanam tersebut harus belum diolah atau diolah dengan bahan yang aman untuk penggunaan organik.

Terakhir, ketika memilih bahan tanam untuk kebun atau pertanian organik Anda, penting untuk mencari pilihan organik bersertifikat yang sesuai dengan standar ini. Hal ini tidak hanya memastikan bahwa tanaman Anda benar-benar organik tetapi juga mendukung tujuan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan yang lebih luas yang merupakan inti dari pertanian organik.