Ilmu Dibalik Umami dan Mengapa Rasanya "Membuat Ketagihan" dalam Makanan Sehat

Ilmu Dibalik Umami dan Mengapa Rasanya "Membuat Ketagihan" dalam Makanan Sehat
The Science of Umami and Why It’s “Addictive” in Healthy Meals

Umami — “rasa kelima” yang sulit dipahami — adalah cita rasa dibalik beberapa hidangan paling membuat ketagihan dan memuaskan jiwa di dunia, dari kaldu dashi hingga sayuran dengan taburan parmesan dan tomat yang matang sempurna. Jika Anda baru dengan kata umami, bacalah artikel perkenalan kami tentang umami. Tapi apa sebenarnya yang membuat umami begitu tak tertahankan, dan mungkinkah ia menawarkan manfaat kesehatan di luar cita rasa? Mari selami ilmu pengetahuan, psikologi, dan tips memasak praktis di balik daya tarik umami yang “membuat ketagihan”, dan temukan bagaimana menggunakannya dengan bijak dalam makanan sehat dapat mengubah piring harian Anda — dan hubungan Anda dengan makanan.

Apa Sebenarnya Umami Itu?

Umami adalah kata bahasa Jepang yang berarti “rasa gurih yang menyenangkan”. Sementara manis, asam, asin, dan pahit telah lama diakui sebagai rasa dasar, ilmuwan Kikunae Ikeda menemukan umami pada tahun 1908 ketika ia mengisolasi asam amino glutamat dari rumput laut kombu — rahasia di balik kaldu dashi Jepang.

Umami terutama terdeteksi berkat dua kelas molekul:

  • Glutamat: Asam amino yang secara alami ditemukan dalam makanan seperti tomat, keju, dan daging.
  • Ribonukleotida: Unit pembangun DNA dan RNA yang ditemukan dalam jamur, ikan kering, kerang, dan makanan fermentasi.

Secara individual, masing-masing menciptakan rasa halus; bersama-sama, mereka memicu “efek pengganda”, membuat makanan terasa secara eksponensial lebih lezat.

Biologi Umami: Mengapa Lidah Kita Menyukainya

Ilmu rasa berakar pada kelangsungan hidup. Rasa manis menandakan energi, pahit memperingatkan racun, dan umami memberitahu tubuh kita bahwa kita telah menemukan sumber protein yang melimpah — vital untuk pertumbuhan dan perbaikan. Pada awal tahun 2000-an, ilmuwan menemukan reseptor rasa umami khusus (T1R1 dan T1R3) di lidah, mengonfirmasi umami sebagai rasa dasar.

Reseptor ini:

  • Mendeteksi glutamat dan ribonukleotida bersama-sama, memicu kenikmatan dan kepuasan maksimal.
  • Mengirim sinyal kuat ke pusat penghargaan dan nafsu makan otak, melepaskan dopamin dan neurotransmiter “perasaan enak” lainnya.

Tidak heran makanan yang sangat gurih terasa begitu menenangkan dan “sangat diinginkan” — tubuh kita terprogram untuk mencarinya.

Daya Tarik “Kecanduan” Umami: Hedonik vs. Sehat

Apakah umami benar-benar membuat ketagihan? Meskipun makanan kaya umami tidak memicu ketergantungan fisik seperti narkoba, mereka mengaktifkan jalur penghargaan otak. Dalam istilah ilmiah, ini dikenal sebagai “makan hedonik” — dorongan untuk mengonsumsi makanan tidak hanya untuk energi, tetapi untuk kesenangan.

  • Suka: Seberapa menyenangkan rasa suatu makanan.
  • Ingin: Seberapa kuat kita mendambakannya.

Makanan umami — dan terutama yang menggabungkan glutamat dan ribonukleotida — mendapat nilai tinggi pada keduanya, membuatnya sangat “lengkap” dan memuaskan.

Ini menjelaskan mengapa orang menikmati parmesan pada pasta, anchovy dalam salad Caesar, atau kaldu yang kaya umami.

Tidak seperti gula, umami tidak mendorong konsumsi berlebihan yang konstan. Bahkan, ini dapat mendorong kepuasan yang lebih besar dengan lebih sedikit makanan — poin penting bagi mereka yang berfokus pada kesehatan.

Umami: Sinyal Kenyang dalam Makanan Sehat

Salah satu kekuatan super umami yang luar biasa adalah, ketika digunakan dalam makanan seimbang, ini meningkatkan kepuasan dan rasa kenyang tanpa kalori berlebih. Studi ilmiah dengan sup, kaldu, dan hidangan sayuran yang diperkaya umami (misalnya, MSG + IMP) menunjukkan:

  • Stimulasi nafsu makan jangka pendek: Anda bersemangat untuk mulai makan.
  • Kenyang dan kenikmatan yang cepat: Subjek mengonsumsi lebih sedikit pada makanan berikutnya — meskipun mereka merasa lebih puas, tidak kekurangan.

Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa orang yang memulai makanan mereka dengan sup rendah kalori dan kaya umami makan lebih sedikit pasta setelahnya dan masih melaporkan merasa kenyang dan senang dengan makanan mereka.

Efek ini sangat berharga bagi mereka yang mengelola porsi atau berusaha menurunkan berat badan, karena umami dapat membuat makanan ringan yang berpusat pada tanaman terasa sama memuaskannya dengan makanan yang lebih kaya.

Peran Umami dalam Perilaku Makan Sehat

Umami tidak hanya membuat makanan “lezat”. Ini mendorong pilihan yang lebih sehat, membuat opsi bergizi — sayuran, kacang-kacangan — lebih menarik. Menurut para ahli gizi:

  • Bahan kaya umami seperti tomat, jamur, kedelai fermentasi, dan keju tua dapat mengubah seluruh profil rasa makanan sehat.
  • Menambahkan umami ke sayuran dapat menutupi rasa pahit, mengurangi kebutuhan akan tambahan lemak atau garam, dan memperbesar kenikmatan, yang mengarah pada kepatuhan yang lebih baik terhadap pola makan sehat.

Ahli gizi bahkan merekomendasikan minum kaldu kaya umami sebelum makan untuk membantu mengekang keinginan ngidam dan mengembangkan kesadaran penuh akan makanan.

Efek Menguntungkan di Luar Rasa: Kesehatan dan Umur Panjang

Bukti ilmiah sekarang menghubungkan umami dengan beberapa keuntungan kesehatan:

  • Pengurangan asupan sodium dan lemak: Umami memperkuat rasa, sehingga lebih sedikit garam dan minyak yang dibutuhkan untuk membuat makanan terasa enak, mendukung kesehatan jantung.
  • Peningkatan penyerapan protein dan pencernaan: Umami merangsang salivasi dan pelepasan enzim pencernaan, membantu pemecahan protein.
  • Melestarikan kesehatan otot dan kognitif seiring penuaan: Umami mendorong lansia untuk makan lebih banyak dan mempertahankan kekuatan — sangat vital terutama bagi lansia yang berisiko kekurangan gizi.

Bahan-Bahan Umami: Senjata Rahasia Dapur

Ingin memanfaatkan kekuatan umami? Isi dapur Anda dengan makanan yang secara alami kaya umami:

  • Keju tua: Parmesan, cheddar, gouda
  • Makanan fermentasi: Kecap, miso, natto, kimchi
  • Jamur: Shiitake, porcini, morel
  • Tomat, terutama yang dikeringkan matahari atau dipanggang
  • Sayuran laut: Kombu, nori
  • Kaldu dan fond: Ayam, sapi, sayuran — terutama ketika direbus dengan tulang dan aromatik
  • Kecap ikan dan anchovy: Sedikit saja sudah sangat berpengaruh pada hidangan gurih.

Menggabungkan bahan-bahan ini sering membuka “sinergi umami”, membuat makanan sehari-hari terasa layaknya restoran.

Tips Memasak dan Trik Resep untuk Umami Maksimal

Ubah makanan sehat biasa menjadi hidangan yang sangat diinginkan:

  • Panggang sayuran: Memanggang mengonsentrasikan glutamat, meningkatkan umami alami.
  • Campur jamur ke dalam bakso, patty burger, atau saus pasta.
  • Taburkan keju tua di atas sup, salad, atau casserole berbasis sayuran.
  • Cipratan kecap atau kecap ikan menambah kedalaman pada tumisan dan mangkuk biji-bijian.
  • Coba pasta tomat atau tomat kering matahari sebagai penguat rasa dalam sayuran hijau, rebusan, atau protein tanpa lemak.
  • Gunakan kombinasi “umami ganda”: tomat dan keju; jamur dan anchovy; miso dan nori.
  • Untuk dapur vegan, ragi nutrisi adalah MVP umami — seperti Parmesan berbasis tanaman!

Bagaimana dengan MSG? Umami “Alami vs. Sintetis” dalam Konteks

Monosodium glutamat (MSG), glutamat terisolasi yang berasal dari pati atau gula fermentasi, sering mendapat pemberitaan yang kontroversial. Namun ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa MSG secara kimia identik dengan glutamat yang ditemukan dalam tomat atau keju, dan tidak menimbulkan bahaya bagi kebanyakan orang dalam jumlah makanan normal.

MSG bisa menjadi cara yang aman dan terjangkau untuk meningkatkan kepuasan rasa gurih dan membantu mengurangi sodium dalam hidangan rumahan.

Individu yang sensitif dapat memilih sumber makanan utuh — miso, jamur, tomat, dan keju tua — jika mereka ingin menghindari aditif olahan.

Pengaruh Global Umami: Tradisi Bertemu Teknologi

Hampir setiap masakan memanfaatkan umami:

  • Jepang: Kaldu dashi (kombu + bonito)
  • Italia: Parmesan, tomat, daging awetan
  • Prancis: Jamur, zaitun, kaldu yang direbus perlahan
  • Thailand dan Vietnam: Kecap ikan, pasta fermentasi, udang kering
  • Afrika Barat: Kacang locust fermentasi, ikan asap

Inovasi teknologi pangan terbaru melihat fermentasi alami, pengeringan, dan penuaan untuk meningkatkan umami dengan aman dalam makanan kesehatan kemasan, membawa tradisi penuh lingkaran.

Intinya: Kesehatan yang Lezat, Didukung oleh Umami

Rasa unik umami tidak hanya membuat ketagihan — ini adalah sekutu nutrisi. Dengan memanfaatkan kimia kuliner umami, Anda dapat membuat makanan sehat sangat menyenangkan dan memuaskan, memotivasi diri sendiri, keluarga, dan teman untuk memilih bahan-bahan utuh dan bergizi setiap hari. Itulah ilmu (dan kesenangan) di balik mengapa orang di seluruh dunia terus kembali untuk sesuap demi sesuap.

Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Dukung kami dengan mengikuti halaman kami di Youtube, Instagram, Facebook, Pinterest, Twitter (X) untuk mendapatkan lebih banyak tips dan wawasan tentang kesehatan alami.


References:
  1. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6356469/
  2. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4515277/