Kale telah bertahun-tahun berada di puncak daftar sayuran berdaun hijau—dicintai oleh para penggemar kesehatan, ahli gizi, dan influencer Instagram. Namun, bagaimana jika ada sayuran sederhana yang bahkan lebih bergizi, namun ilegal untuk dijual atau ditanam di beberapa wilayah Amerika Serikat? Jawabannya adalah daun amaranth, tanaman supergreen berusia berabad-abad yang seringkali dilarang atau dianggap sebagai gulma. Mari kita gali lebih dalam kisah mengejutkan tentang amaranth, mengapa ia dikesampingkan, dan bagaimana ia dibandingkan dengan kale dalam hal nutrisi dan manfaat kesehatan.
Apa Itu Amaranth—dan Mengapa Ia “Illegal”?
Amaranth adalah famili tanaman yang berasal dari hampir setiap benua, dibudidayakan untuk diambil daun dan bijinya selama ribuan tahun. Sayuran berdaun hijaunya digunakan di seluruh dunia—di Afrika, India, Karibia, Asia Tenggara, dan Amerika Latin—tetapi di AS, amaranth (juga dikenal sebagai “pigweed”) seringkali diklasifikasikan sebagai gulma invasif. Meskipun sangat bergizi, beberapa negara bagian memperlakukan semua spesies bayam sebagai hama pertanian karena penyebarannya yang cepat dan persaingannya dengan tanaman utama. Karena peraturan ini, beberapa varietas bayam dibatasi, sehingga sulit untuk dijual atau ditanam secara komersial—meskipun para pekebun perkotaan dan pecinta kuliner global merayakan manfaat kesehatannya.
Daun Amaranth vs. Kale: Nutrisi yang Tak Tertandingi
Mari kita langsung ke faktanya. Kale adalah bintang nutrisi, tetapi daun bayam yang dimasak menawarkan profil nutrisi yang lebih luas—dengan kalori yang lebih sedikit.
Informasi Nilai Gizi Daun Amaranth (Matang, 1 cangkir):
Protein: 2,8g
Kalsium: 276mg
Zat Besi: 3mg
Magnesium: 73mg
Kalium: 846mg
Vitamin A: 3656 IU
Vitamin C: 54mg
Vitamin K: 319 mcg
Folat: 75 mcg
Informasi Nilai Gizi Kale (Matang, 1 cangkir):
Protein: 2,5g
Kalsium: 177mg
Zat Besi: 1,1mg
Magnesium: 29mg
Kalium: 299mg
Vitamin A: 885mcg (sekitar 2960 IU)
Vitamin C: 29mg
Vitamin K: 1062 mcg
Folat: 19mcg
Keunggulan Nutrisi Utama Amaranth:
Lebih banyak zat besi, kalium, magnesium, kalsium, dan folat daripada kale
Vitamin C lebih tinggi dan vitamin A yang kompetitif
Vitamin K serupa atau sedikit lebih rendah daripada kale, tetapi masih termasuk yang tertinggi di antara semua sayuran hijau
Amaranth juga mengandung kadar seng, tembaga, mangan, dan vitamin B yang lebih tinggi dibandingkan kale, sehingga menawarkan cakupan yang lebih baik untuk banyak mineral penting.
Apa yang Membuat Daun Amaranth Menjadi Supergreen?
Tinggi Protein Lengkap: Daun amaranth menawarkan profil asam amino lengkap, termasuk lisin—yang jarang ditemukan di sebagian besar sayuran hijau.
Kaya Antioksidan: Amaranth kaya akan antioksidan, kaya akan polifenol, flavonoid, serta vitamin C dan A, daun amaranth membantu tubuh melawan peradangan, stres oksidatif, dan memperlambat penuaan sel.
Mendukung Kesehatan Jantung, Tulang, dan Darah: Kalium, magnesium, kalsium, zat besi, dan vitamin K bersama-sama membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kekuatan tulang, meningkatkan kesehatan darah, dan meningkatkan kesehatan kulit.
Peningkat Kekebalan Tubuh: Kandungan vitamin C dan folat yang tinggi mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh dan regenerasi jaringan.
Meningkatkan Kesehatan Usus: Baik biji maupun daunnya kaya serat, mendukung keteraturan dan kesehatan pencernaan.
Mengapa Amaranth Dilarang atau Dibatasi?
Invasif: Beberapa spesies (terutama pigweed liar) begitu kuat sehingga mengganggu rotasi tanaman AS, menggeser kedelai, jagung, dan tanaman komersial lainnya.
Kebingungan: Banyak petani, regulator, dan pemasok benih tidak membedakan amaranth budidaya yang dapat dimakan dari kerabatnya yang merupakan gulma, sehingga menyebabkan larangan menyeluruh.
Peraturan yang ketinggalan zaman: Larangan seringkali berasal dari undang-undang yang ditulis puluhan tahun lalu, yang mengabaikan potensi nutrisi dan kesehatan sayuran ini.
Terlepas dari kendala ini, amaranth tetap menjadi makanan pokok di toko-toko grosir internasional dan kebun-kebun perkotaan yang berkembang pesat di seluruh Amerika Utara.
Bagaimana Amaranth Dirayakan di Seluruh Dunia
Afrika: Digunakan dalam hidangan populer seperti sukuma wiki untuk nutrisi yang kaya zat besi.
India: “Chaulai saag” adalah makanan pokok musim panas, sering ditumis atau ditambahkan ke dhal.
Karibia: Disajikan dalam “callaloo,” hidangan nasional di Jamaika dan Trinidad.
Amerika Latin: Dipuja oleh suku Aztec, yang memakan daun dan bijinya.
Asia: “Bayam” digunakan dalam sup, kari, dan tumisan.
Cara Mengonsumsi Daun Amaranth
Ditumis atau dikukus seperti bayam, sawi hijau, atau kangkung
Ditambahkan ke dalam sup, kari, omelet, atau hidangan nasi
Campur dengan sayuran hijau lainnya untuk meningkatkan nutrisi dan rasa
Rasanya ringan dan tidak terlalu pahit dibandingkan kangkung. Bahkan bijinya pun dapat dinikmati sebagai pseudo-grain bebas gluten!
Perlukah Anda Mencari Amaranth?
Jika Anda mencari nutrisi yang kaya, variasi, dan cita rasa global, daun amaranth patut diburu di toko kelontong etnik, pasar petani, atau menanamnya sendiri (jika legal). Jika peraturan setempat membatasi budidaya, Anda sering dapat menemukan callaloo atau bayam di lorong-lorong internasional.
Intinya
Daun bayam adalah sayuran super hijau sejati—lebih bergizi daripada kangkung dalam beberapa hal—namun ilegal atau dibatasi di beberapa wilayah AS karena undang-undang pengendalian gulma yang sudah ketinggalan zaman dan kebingungan seputar pertanian. Jika tersedia, daun bayam merupakan tambahan yang ampuh untuk diet apa pun: lebih kaya zat besi, magnesium, kalium, kalsium, folat, protein lengkap, dan antioksidan. Jika Anda cukup beruntung menemukannya, jangan biarkan sayuran rahasia ini lolos begitu saja!


