Seni Hilang Menggunakan Plester Mustard untuk Mengatasi Nyeri Badan dan Sesak Dada

Seni Hilang Menggunakan Plester Mustard untuk Mengatasi Nyeri Badan dan Sesak Dada
The Lost Art of Using Mustard Plasters To Treat Body Pains And Chest Congestion

Jauh sebelum lorong-lorong apotek dipenuhi tabung-tabung salep, gel pack, dan obat gosok otot berteknologi tinggi, berbagai generasi bergantung pada pengobatan dapur yang sederhana dan ampuh. Plester mustard—terapi yang menggunakan bumbu pedas moster bubuk yang dibungkus kain—telah menjadi kebutuhan pokok di rumah dan rumah sakit selama berabad-abad. Meskipun sebagian besar terlupakan saat ini, pengobatan kuno ini sarat dengan sains, tradisi, dan bahkan sedikit kontroversi. Mari kita telusuri sejarah, jelajahi cara kerja plester mustard, gali penelitian tentang kemampuannya dalam meredakan nyeri, dan uraikan kiat-kiat keamanan yang harus diketahui setiap pencari kesehatan DIY yang ingin tahu.

Apa Itu Plester Mustard? Akar, Ritual, dan Kebangkitan

Plester mustard adalah tapal eksternal yang dibuat dari bubuk moster kering yang dicampur dengan tepung dan air, terkadang dengan putih telur sebagai zat pendingin, kemudian dioleskan di antara lapisan kain dan ditempelkan pada kulit. Reputasinya? Menarik darah ke permukaan kulit dan membanjiri area yang sakit dengan kehangatan dan sirkulasi. Selama sebagian besar tahun 1800-an dan 1900-an, mustard mengobati berbagai penyakit, mulai dari pilek, radang sendi, nyeri punggung, dan nyeri otot hingga demam dan hidung tersumbat.

Para dokter, herbalis, dan para ibu sama-sama meyakini keefektifannya. Abraham Lincoln, bahkan, menerima plester mustard di saat-saat terakhirnya, dan dari generasi ke generasi, baik dokter maupun penyembuh awam, meresepkannya.

Bagaimana Plester Mustard Meredakan Nyeri: Kimia & Fisiologi

Ilmu di Balik Sengatan

Keajaiban terletak pada bahan aktif mustard—sinigrin. Ketika dicampur dengan air, sinigrin berubah menjadi alil isotiosianat, senyawa panas dan tajam yang menyebabkan rasa geli pada mustard. Senyawa ini:

Melebarkan pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi ke kulit dan jaringan di bawahnya.

Menghasilkan panas, menghangatkan area tersebut, dan merelaksasikan otot-otot yang tegang.

Merangsang ujung saraf, menciptakan sensasi “counterirritant” yang mengalihkan perhatian dan dapat mengurangi persepsi nyeri.

Efek ini serupa dengan krim capsaicin (dari cabai) dan tapal tradisional—memberikan peredaan cepat dari nyeri otot, artritis, dan kongesti.

Penelitian Modern: Inilah Kata Studi

Uji coba terbaru telah mencoba memvalidasi secara ilmiah plester mustard untuk meredakan nyeri, terutama artritis dan nyeri sendi. Dalam sebuah studi klinis tahun 2024, plester Brassica juncea (mustard hitam) yang ditempelkan selama 15 menit setiap hari selama seminggu menunjukkan penurunan nyeri dan ketidakmampuan lutut yang signifikan secara statistik di antara penderita osteoartritis lansia—dengan rata-rata perbaikan nyeri hampir 40 poin (pada skala 100 poin), p<0,001.

Studi lain di panti jompo menemukan bahwa penggunaan plester mustard secara teratur menyebabkan penurunan nyeri lutut yang substansial dan peningkatan kemampuan untuk bergerak dan melakukan tugas sehari-hari—menunjukkan aplikasi yang menjanjikan untuk kondisi sendi kronis.

Mustard mengandung selenium dan magnesium dengan sifat anti-inflamasi, bersama dengan agen antimikroba dan antivirus. Sensasi hangat ini lebih dari sekadar kenyamanan sesaat: ia berkaitan dengan peningkatan aliran darah dan relaksasi otot serta jaringan sendi yang kram dan meradang.

Kegunaan Tradisional: Peran Plester Mustard dalam Pengobatan Tradisional

Plester mustard telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit:

Kongesti dada dan bronkitis: Panasnya mengalirkan darah ke dada, menghangatkan paru-paru, dan membantu mengencerkan lendir.

Nyeri otot dan sendi: Kehangatan dan peningkatan sirkulasi darah meredakan kejang, nyeri, dan kekakuan akibat artritis, terlalu banyak bekerja, atau paparan dingin.

Sakit punggung, kram, neuralgia: Efek lokalnya mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang lebih dalam dan mempercepat penyembuhan pada kondisi yang membandel.

Demam dan menggigil: Dioleskan pada telapak kaki atau dada, plester mustard merupakan pilihan utama untuk “meredakan” demam.

Teks-teks era Victoria dan catatan Perang Sipil menegaskan penggunaannya untuk nyeri akut maupun kronis. Bahkan hingga saat ini, krim mustar dan produk serupa tetap mempertahankan tradisi ini (dengan peringatan tentang luka bakar).


Cara Membuat dan Menggunakan Plester Mustard—Panduan Langkah demi Langkah

Bahan-Bahan Klasik

1/3 cangkir tepung

1/3 cangkir bubuk mustard (mustard kuning kering, bukan olahan)

Air hangat

Persiapan

Campurkan tepung dan mustard dalam mangkuk.

Tambahkan air satu sendok teh setiap kali, aduk hingga membentuk pasta kental seperti panekuk.

Oleskan campuran tersebut pada kain katun atau linen (handuk bekas atau kain muslin juga bisa).

Lipat kain hingga pasta tertutup sepenuhnya, lalu balut dengan kain lain agar lebih aman.

Oleskan lapisan tipis minyak zaitun atau losion pada kulit untuk perlindungan.

Tempelkan plester pada area yang terkena—dada, sendi, atau otot.

Perhatian: Diamkan tidak lebih dari 15–20 menit, periksa setiap 2–3 menit untuk melihat tanda-tanda kemerahan atau iritasi.

Segera lepaskan jika terasa perih, terbakar, atau melepuh. Cuci area tersebut dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun.

Tips

Selalu uji tempel untuk sensitivitas.

Jangan pernah mengoleskannya pada kulit yang luka, iritasi, atau sensitif.

Cocok untuk anak-anak di atas 6 tahun—tetapi berhati-hatilah.

Untuk lansia, peningkatan risiko lepuh dan luka bakar dapat membuat pengobatan ini tidak disarankan.

Risiko dan Efek Samping: Yang Perlu Diwaspadai

Plester mustard bekerja melalui iritasi yang merangsang. Jika digunakan berlebihan atau dibiarkan terlalu lama, senyawa mustard yang berapi-api dapat menyebabkan:

Kemerahan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit

Lepuh dan luka bakar derajat dua

Kerusakan saraf pada kasus yang jarang terjadi akibat penggunaan berlebihan

Reaksi alergi (terutama pada mereka yang sensitif terhadap biji mustard atau tanaman sejenisnya)

Laporan muncul di jurnal medis tentang luka bakar dan cedera kulit serius setelah penggunaan tapal mustard yang berlebihan. Satu kasus di tahun 2012 mencatat luka bakar derajat dua akibat penggunaan lebih dari 24 jam, yang mendorong peringatan untuk membatasi paparan dan selalu menggunakan kain pelindung.

Sains atau Plasebo? Apa yang Sebenarnya Diungkapkan Bukti

Meskipun plester mustard didukung oleh mekanisme fisiologis yang nyata—vasodilatasi, distraksi kontra-iritasi, mineral anti-inflamasi—uji coba terkontrol acak berkualitas tinggi masih terbatas. Sebagian besar bukti bersifat klinis, observasional, atau berdasarkan studi skala kecil. Namun demikian, untuk nyeri atau kongesti yang membandel, plester mustard yang disiapkan dan dipantau dengan benar merupakan pilihan yang telah teruji waktu dan berdasarkan sains, terutama ketika krim dan pil yang lebih modern tidak tersedia atau tidak diinginkan.

Plester Mustard dalam Pengobatan Modern—dan Persaingannya

Saat ini, sebagian besar dokter lebih memilih NSAID topikal (gel diklofenak), krim kapsaisin, olesan mentol, atau obat pereda nyeri oral untuk artritis, nyeri otot, dan kongesti dada. Namun, plester mustard tetap populer di kalangan terapi alami tertentu. Chiropractor holistik, naturopath, dan herbalis terkadang memasukkannya dalam pengobatan, dengan alasan kombinasi uniknya berupa pereda nyeri, peningkatan sirkulasi, dan kemampuan untuk “menghilangkan” infeksi atau peradangan. Versi siap pakai (Mustarcreme, dll.) dijual untuk penggunaan topikal melawan nyeri otot, neuralgia, dan kondisi serupa, dengan peringatan dan instruksi yang tepat.

Seni yang Hilang, Ditemukan Kembali: Haruskah Anda Mencoba Plester Mustard untuk Nyeri?

Jika Anda mencari pengobatan alami dan praktis—dan memahami risikonya—plester mustard dapat memberikan pereda nyeri otot dan sendi yang nyata jika digunakan dengan hati-hati dan dalam jangka waktu singkat. Mulailah dengan plester uji, ikuti resep tepercaya, dan selalu pantau kondisi kulit Anda selama penggunaan. Bagi mereka yang ingin menemukan kembali seni yang hilang dan memahami ilmu di balik pengobatan tradisional, plester mustard tetap menjadi jembatan yang menarik dan berapi-api antara tradisi dunia lama dan kesehatan modern.


References
  1. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11426707/
  2. https://www.omicsonline.org/open-access/effectiveness-of-mustard-plaster-for-knee-joint-pain-115158.html